Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Kamis, 04 Februari 2016

ANGIN SEGAR UNTUK PENULIS INDONESIA

Unknown


ANGIN SEGAR UNTUK PENULIS INDONESIA



http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/644814/big/penulis-140225b.jpg
 
Banyak penulis yang baru berkecimpung di dunia penulisan fiksi maupun non fiksi. Atau banyak juga penulis-penulis yang sudah menggeluti bidang ini selama bertahun-tahun. Setiap penulis pasti memiliki impian. TERBIT. Penulis mana yang tidak ingin karyanya diterbitkan dan dinikmati banyak pasang mata. Penulis akan merasa bangga dan puas jika karyanya telah lahir dalam bentuk buku, dan termotivasi untuk bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Tapi setiap impian para penulis tersebut biasanya terhenti pada sebuah titik. NASKAH DITOLAK PENERBIT. Sebuah hal yang harus mereka terima dengan lapang dada. Bahkan beberapa penulis sering menanyakan pada diri mereka sendiri “Kenapa naskah saya ditolak?” “Apa naskah saya kurang menarik?” “Apa naskah saya kurang berbobot?.” Boleh jadi penerbit-penerbit konvensional tersebut hanya memilih penulis-penulis yang namanya sudah mentereng. Famous. Terkenal dan sudah memiliki fans club. Dengan begitu, tak peduli apa isi bukunya, namun siapa penulisnya. Walaupun mungkin tidak semua buku hanya dipilih berdasarkan “modal tenar” tapi ketenaran nampaknya sudah menjadi elemen yang wajib dimiliki penulis. Sehingga itu akan berpengaruh pada eksemplar buku yang terjual, karena kini promo dan penjualan dapat dikontrol hanya dari sebuah smartphone.  Make sense, right?

Bagaimana untuk penulis yang belum memiliki modal tenar? Penulis-penulis hanya gigit jari melihat banyak anak-anak muda selebtwit, selebgram, selebline yang menjadi pusat perhatian utama dalam menerbitkan sebuah buku. Padahal boleh jadi penulis-penulis yang “belum tenar” ini memiliki karya yang patut diperhitungkan. Tapi semua kembali lagi, ketenaran dapat menunjang omzet, dsb. Jadi, istilah kasarnya, sebelum jadi penulis, jadilah terkenal dulu. 

Tapi tenang, penulis-penulis yang naskahnya terhambat oleh “kekurang-tenaran” kini menemui “ibu perinya”. Pasalnya kini hadir penerbit Online yang bernama Guepedia, satu-satunya penerbit online yang tidak mengenal kata “TOLAK NASKAH” selagi naskah tersebut tidak mengandung  SARA, porno, dan bukan hasil plagiat. Guepedia ingin menjembatani penulis-penulis yang tidak terangkul oleh penerbit konvensional, untuk tetap dapat menerbitkan karyanya.  Proses penerbitannya juga mudah, cukup buat akun di guepedia.com (GRATIS) dan upload naskahnya. Penulis mendapatkan royalti 10% dari setiap buku yang terjual dan royalti dapat ditarik setiap bulan. Uniknya, penulis yang menerbitkan buku di Guepedia juga bisa melihat laporan penjualan langsung dari akunnya sendiri, sehingga penulis tahu berapa royalti yang ia dapatkan. Sistem ini dibuat agar komunikasi antara Guepedia dengan penulis jadi lebih transparan.

Karena saat penulis menelurkan bukunya ke khalayak umum, ia baru saja mengisi ulang usianya seribu tahun lagi.

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Shared By | Way Templates